Minggu, 19 April 2015

Media Pembelajaran Powtoon

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menjelaskan bahwa pendidikan dalam pembangunan nasional berupa mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia Indonesia seutuhnya. Mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, artinya manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa yang berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan ketrampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggungjawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Tujuan pendidikan nasional, apabila ditinjau dari taksonomi tujuan pendidikan lebih memfokuskan pada ranah afektif atau sikap. Ranah afektif terlihat pada kalimat Beriman dan bertaqwa, berbudi pekerti luhur, kepribadian yang mantap dan rasa tanggung jawab. Ranah kognitif pada kalimat pengetahuan dan ranah psikomotor pada kalimat keterampilan dan kesehatan jasmani. 
Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar, terdapat dua hal yang teramat penting adalah metode mengajar yang digunakan serta dukungan dari media yang digunakan. Kedua aspek tersebut saling terkait satu sama lain. Pemilihan metode pembelajaran sangat mempengaruhi media pembelajaran yang digunakan. Hal tersebut berarti bahwa pemilihan media pembelajaran harus didasarkan pada metode pembelajaran yang digunakan.
Telah kita ketahui bersama, bahwa media adalah alat atau sarana yang digunakan dalam sebuah proses, sedangkan media pembelajaran adalah segala Sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim kepada penerima engan tujuan mempercepat pencapaian tujuan pembelajaran.
Pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologi terhadap siswa. Selain membangkitkan motivasi dan minat siswa, media pembelajaran juga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data, dan memadatkan informasi.kesemuanya tersebut merupakan manfa’at media pembelajaran, untuk lebih jelasnya dalam makalah ini kami akan membahas fungsi dan manfa’at media pembelajaran.
1.2  Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini yaitu :
1.      Apa definisi media pembelajaran Powtoon?
2.      Bagaimana fungsi dan manfaat media pembelajaran Powtoon?
3.      Apa kekurangan dan kelebihan dari media pebelajaran Powtoon?
4.      Bagaiaman penerapan media pembelajaran Powtoon pada aspek keterampilan menulis dengan Kompetensi Dasar menulis puisi lama?
1.3  Tujuan
Adapun Tujuan penyusunan makalah ini yakni;
1.      Mengetahui definisi pembelajaran Powtoon.
2.      Memahami fungi, manfaat, media pembelajaran Powtoon.
3.      Memahami kekurangan dan kelebihan dari media pembelajaran Powtoon.
4.      Menerapakan media dalam pengajaran



BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Definisi Pemebelajaran dan Tujuan Pembelajaran
Hamalik (1999 : 57) pembelajaran merupakan kombinasi yang tersusun atas unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran. Unsur manusia terdiri atas peserta didik, guru dan tenaga kependidikan lainnya. Unsur material meliputi buku-buku, papan tulis, kapur, fotografi, slide, film audio, audio tape, fasilitas dan perlengkapan terdiri atas ruangan kelas, perlengkapan, audio visual, komputer. Produser meliputi jadwal, metode penyampaian informasi, praktek, belajar, evaluasi / ujian dan sebagianya. Dalam kegiatan pembelajaran ada dua kegiatan yang terjadi, yaitu guru mengajar dan peserta didik belajar. Jadi ada dua peristiwa atau proses menjadi satu, yaitu proses belajar mengajar untuk selanjutnya dipakai pembelajaran.
Tujuan pembelajaran dapat dilihat dari kebutuhan peserta didik, mata pelajaran dan guru. Berdasarkan kebutuhan peserta didik dapat ditetapkan apa yang hendak dicapai, dan dikembangkan dan diapresiasikan. Berdasarkan mata pelajaran yang ada dalam petunjuk kurikulum dapat ditentukan hasil-hasil pendidikan yang diinginkan. Guru sendiri adalah sumber utama tujuan bagi para peserta didik, dan guru harus mampu menulis dan memilih tujuan-tujuan pendidikan yang bermakna, dan dapat terukur (Hamalik,1999:76).
Dalam pembelajaran harus memperhatikan tujuan dari pembelajaran, di mana tujuan program kegiatan belajar adalah membantu meletakan dasar kearah perkembangan sikap, pengetahuan keterampilan, dan daya cipta anak didik untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan dan pertumbuhan serta perkembangan selanjutnya. 
2.1.2        Pengertian Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti ’tengah’, ’perantara’, atau ’pengantar’. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronik untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal. AECT (Association of Education and Communication Technology) memberi batasan tentang media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi. Disamping sebagai sistem penyampai atau pengantar, media yang sering diganti dengan kata mediator, dengan istilah mediator media menunjukkan fungsi atau perannya, yaitu mengatur hubungan yang efektif antara dua pihak utama dalam proses belajar, yaitu siswa dan isi pelajaran. Ringkasnya, media adalah alat yang menyampaikan atau mengantarkan pesan-pesan pengajaran (Azhar Arsyad,2010:3).
Pengertian media pembelajaran adalah paduan antara bahan dan alat atau perpaduan antara software dan hardware (Sadiman, dkk, 1996: 5). Media pembelajaran bisa dipahami sebagai media yang digunakan dalam proses dan tujuan pembelajaran. Pada hakikatnya proses pembelajaran juga merupakan komunikasi, maka media pembelajaran bisa dipahami sebagai media komunikasi yang digunakan dalam proses komunikasi tersebut, media pembelajaran memiliki peranan penting sebagai sarana untuk menyalurkan pesan pembelajaran.
Menurut Anderson (1987) yang dikutip Bambang Warsita (2008: 123). Media dapat dibagai dalam dua kategori, yaitu alat bantu pembelajaran (instructional aids) dan media pembelajaran (instructional media). Alat bantupembelajaran atau alat untuk membantu guru (pendidik) dalam memperjelas materi (pesan) yang akan disampaikan. Oleh karena itu alat bantu pembelajaran disebut juga alat bantu mengajar (teaching aids). Misalnya OHP/OHT, film bingkai (slide) foto, peta, poster, grafik, flip chart, model benda sebenarnya dan sampai kepada lingkungan belajar yang dimanfaatkan untuk memperjelas materi pembelajaran.

2.1.3        Multimedia pembelajaran interaktif
Multimedia merupakan perpaduan antara berbagai media (format file) yang berupa teks, gambar (vektor atau bitmap), grafik, sound, animasi, video, interaksi, dll. yang telah dikemas menjadi file digital (komputerisasi), digunakan untuk menyampaikan pesan kepada publik. Pemanfaat-an multimedia sangatlah banyak diantaranya untuk: media pembelajaran, game, film, me-dis, militer, bisnis, desain, Arsitektur, olahraga, hobi, iklan/promosi, dll.
Pengertian interaktif terkait dengan komunikasi 2 arah atau lebih dari komponen-komponen komunikasi. Komponen komunikasi dalam multimedia interaktif (berbasis komputer) adalah hubungan antara manusia (sebagai user/pengguna produk) dan komputer (software/aplikasi/produk dalam format file tertentu, biasanya dalam bentuk CD). Dengan demikian produk/CD/aplikasi yang diharapkan memiliki hubungan 2 arah/timbal balik antara software/aplikasi dengan usernya. Interaktifitas dalam multimedia oleh Zeemry (2008: slide ke-36) diberikan batasan sebagai berikut: (1) pengguna (user) dilibatkan untuk berinteraksi dengan program aplikasi; (2) aplikasi informasi interaktif bertujuan agar pengguna bisa mendapatkan hanya informasi yang diinginkan saja tanpa harus “melahap” semuanya.
Kelebihan  multimedia pembelajaran interaktif dibandingkan media yang lain:
1.      Memperbesar benda yang sangat kecil dan tidak tampak oleh mata. Dengan bantuan multimedia maka dapat ditampilkan benda-benda seperti kuman, bakteri, elektron, dll. dengan demikian benda-benda tersebut akan mudah dipahami oleh siswa.
2.      Memperkecil benda yang sangat besar, yang tidak mungkin dihadirkan di sekolah. Dengan demikian kita dapat menyajikan benda-benda seperti gedung, gajah, gunung, candi, rumah, dll. Sehingga memudahkan guru dalam menyampaikan materi secara riil melaui gambar, movie atau animasi.
3.      Menyajikan benda atau peristiwa yang kompleks, rumit,da berlangsung cepat atau lambat. Adanya kemampuan ini maka guru dapat menyajikan melaui gambar animasi atau movie tentang susunan atom, sistem tubuh manusia, bekerjanya suatu mesin, beredarnya planet-planer, berkembangnya bunga, dll.
4.      Menyajikan suatu benda atau peristiwa yang jauh. melalui multimedia maka guru dapat menghadirkan obyek-obyek seperti planet, bulan, bintang, salju ke dalam ruang kelas.
5.      Menyajikan benda atau peristiwa yang berbahaya. Dengan kemampuan ini maka guru dapat menyajikan peristiwa-peristiwa yang berbahaya seperti ledakan bom, peluncuran roket, letusan gunung berapi, kebakaran, binatang buas, racun, dll.
6.      Meningkatkan daya tarik dan perhatian siswa. Dengan kemampuan ini maka pembelajaran dapat berlangsung secara menarik dan meningkatkan motivasi belajar siswa
2.1.2  Media Pembelajaran Powtoon
Media pembelajaran “Powtoon” merupakan layanan online untuk membuat sebuah paparan yang memiliki fitur animasi sangat menarik diantaranya animasi tulisan tangan, animasi kartun, dan efek transisi yang lebih hidup serta pengaturan time line yang sangat mudah. Langkah-langkah Mengakses layanan online “PowToon” adalah:
1.      Kunjungi www.powtoon.com
2.      clip_image001Pastikan kita sudah membuka akun FaceBook, lalu kita pilih Log In with FaceBook pada websitewww.powtoon.com

Setelah kita berhasil Login with facebook, langkah selanjutnya yaitu :
1.      Klik tombol Start
clip_image002



2.      clip_image004Kemudian kita pilih Open Blank Presentaton





3.      Lalu kita ketik judul dan deskripsi file presentasi kita
clip_image009



4.      clip_image008Klik tombol Create untuk membuatnya.
5.      clip_image006Layar akan kembali ke halaman sebelumnya dengan menampilkan judul presentasi yang baru kita buat. Klik tombol Action, lalu pilih edit.
clip_image011Tampilan utama aplikasi




clip_image012Mengganti template style


clip_image013Memilih Background


clip_image015Menyisipkan Kartun Animasi

clip_image016Menyisipkan gelembung bicara



clip_image018Menyisipkan file suara
clip_image019Mengatur time line




2.2  Fungsi Media Pembelajaran
Dalam proses pembelajaran setiap siswa memiliki ciri masing-masing. Hal ini terutama dikaitkan dengan efisiensi penerimaan dan latar belakang kemampuannya. Seorang siswa yang normal akan dapat dengan mudah memperoleh pengertian dengan cara mengolah rangsangan dari luar yang ditanggapi oleh indranya, baik indra penglihatan, pendengaran, penciuman, perasa maupun peraba.
Hambatan yang sering timbul dalam berkomunikasi disebabkan oleh adanya verbalisme, kekacauan penafsiran, perhatian yang bercabang, tidak ada tanggapan, kurang perhatian dan keadaan fisik lingkungan belajar yang mengganggu.
Mukhtar menjelaskan bahwa berbagai hambatan dapat diatasi dan media pembelajaran dapat berguna untuk menimbulkan kegairahan belajar, memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara siswa dengan lingkungan dan kenyataan serta kemungkinan siswa untuk belajar secara individual sesuai dengan kemampuan dan minatnya masing-masing.
Media pengajaran digunakan dalam rangka upaya peningkatan atau mempertinggi mutu proses kegiatan belajar-mengajar. Oleh karena itu harus diperhatikan prinsip-prinsip penggunaanya antara lain:
1.      Penggunaan media pengajaran hendaknya dipandang sebagai bagian integral dari suatu sistem pengajaran dan bukan hanya sebagai alat bantu yang berfungsi sebagai tambahan yang digunakan bila dianggap perlu dan hanya dimanfaatkan sewaktu-waktu.
2.      Media pengajaran hendaknya dipandang sebagai sumber belajar yang digunakan dalam usaha memecahkan masalah yang dihadapi dalam proses belajar-mengajar.
3.      Guru hendaknya benar-benar menguasai teknik-teknik dari suatu media pengajaran yang digunakan.
4.      Guru seharusnya memperhitungkan untung ruginya pemanfaatan suatu media pengajaran.
5.      Penggunaan media pengajaran harus diorganisir secara sistematis bukan sembarang mengunakannya.
6.      Jika sekiranya suatu pokok bahasan memerlukan lebih dari macam media, maka guru dapat memanfaatkan multi media yang menguntungkan dan memperlancar proses belajar-mengajar dan juga dapat merangsang siswa dalam belajar. Menurut Kemp dan Dayton dalam Ashar Arsyad, tiga fungsi utama apabila media itu digunakan untuk perorangan, kelompok atau kelompok pendengar yang besar jumlahnya, yaitu:
·         Memotivasi minat atau tindakan
·         Menyajikan informasi
·         Memberi instruksi
Levie & Lents (1982) mengemukakan empat fungsi media pembelajaran, khususnya media visual, yaitu:
1.      Fungsi Atensi
Fungsi atensi media visual merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran. Seringkali pada awal pelajaran siswa tidak tertarik dengan materi pelajaran atau mata pelajaran itu merupakan salah satu pelajaran yang tidak disenangi oleh mereka sehingga mereka tidak memperhatikan. Media gambar khususnya gambar yang diproyeksikan melalui overhead projector dapat menenangkan dan mengarahkan perhatian mereka kepada pelajaran yang akan mereka terima. Dengan demikian, kemungkinan untuk memperoleh dan mengingat isi pelajaran semakin besar.
2.      Fungsi Afektif
Media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar (atau membaca) teks yang bergambar. Gambar atau lambang visual dapat menggugah emosi dan sikap siswa, misalnya informasi yang menyangkut masalah social atau ras.
1.      Fungsi Kognitif
Fungsi kognitif media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian yang mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar pencapaiaan tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar.
2.      Fungsi Kompensatoris
Fungsi kompensatoris media pembelajaran terlihat dari hasil penelitian bahwa media visual yang memberikan konteks untuk memahami teks membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali. Dengan kata lain, media pembelajaran berfungsi untuk mengakomodasikan siswa yang lemah dan lambat menerima dan memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks atau disajikan secara verbal.

Kesimpulannya media berfungsi untuk tujuan instruksi di mana informasi yang terdapat dalam media itu harus melibatkan siswa baik dalam benak atau mental maupun dalam bentuk aktivitas yang nyata sehingga pembelajaran dapat terjadi. Materi harus dirancang secara lebih sistematis dan psikologis dilihat dari segi prinsip-prinsip belajar agar dapat menyiapkan instruksi yang efektif. Di samping menyenangkan, media pembelajaran harus dapat memberikan pengalaman yang menyenangkan dan memenuhi kebutuhan perorang siswa.
2.3.1 Manfaat Media Pembelajaran Powtoon
Secara umum media pembelajaran mempunyai kegunaan-kegunaan sebagai berikut:
1.      Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka).
2.      Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera, seperti misalnya:
·         Objek yang terlalu besar, bisa digantikan dengan realita, gambar, film bingkai, film, atau model;
·          Objek yang kecil-dibantu dengan proyektor mikro, film bingkai, film, atau gambar;
c.       Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat, dapat dibantu dengan timelapse atau high-speed photography;
·         Kejadian atau peristiwa yang terjadi di masa lalu bisa ditampilkan lagi lewat rekaman film, video, film bingkai, foto maupun secara verbal;
·         Objek yang terlalu kompleks (misalnya mesin-mesin) dapat disajikan dengan model, diagram, dan lain-lain, dan
·         Konsep yang terlalu luas (gunung berapi, gempa bumi, iklim, dan lain-lain) dapat di visualkan dalam bentuk film, film bingkai, gambar, dan lain-lain.
1.      Penggunaan media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif anak didik. Dalam hal ini media pembelajaran Powtoon misalnya, berguna untuk:
·         Menimbulkan kegairahan belajar;
·          Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik dengan lingkungan dan kenyataan;
·           Memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan dan minatnya
·          Memberikan perangsang yang sama;
·           Mempersamakan pengalaman;
·          Menimbulkan persepsi yang sama.[5]
Dale (1969:180) mengemukakan bahwa bahan-bahan audio-visual dapat memberikan banyak manfaat asalkan guru berperan aktif dalam proses pembelajaran. Hubungan guru-siswa tetap merupakan elemen paling penting dalam system pendidikan modern saat ini. Guru harus selalu hadir untuk menyajikan materi pelajaran dengan bantuan media apa saja agar manfaat berikut ini dapat terealisasi:
·         Meningkatkan rasa saling pengertian dan simpati dalam kelas
·         Membuahkan perubahan signifikan tingkah lalu siswa;
·         Menunjukkan hubungan antar mata pelajaran dan kebutuhan dan minta siswa dengan meningkatnya motivasi belajar siswa;
·         Membawa kesegaran dan variasi bagi pengalaman belajar siswa
·         Membuat hasil belajar lebih bermakna bagi berbagai kemampuan siswa;
·         Mendorong pemanfaatan yang bermakna dari mata pelajaran dengan jalan melibatkan imajinasi dan partisipasi aktif yang mengakibatkan meningkatnya hasil belajar;
·         Memberikan umpan balik yang diperlukan yang dapat membantu siswa menemukan seberapa banyak telah mereka pelajar
·         Melengkapi pengalaman yang kaya dengan pengalaman itu konsep-konsep yang berkala dapat kembangkan;
·         Memperluas wawasan dan pengalaman siswa yang mencerminkan pembelajaran nonverbalistik dan membuat generalisasi yang tepat;
·         Meyakinkan diri bahwa urutan dan kejelasan pikiran yang siswa butuhkan jika mereka membangun struktur konsep dan system gagasan yang bermakna.
2.3  Kekurangan dan Kelebihan Media Pembelajaran Powtoon
Di dalam setiap media pembelajaran pasti mempunyai kekurangan dan kelebihan, adapun kekurangan dan kelebihan media pembelajaran Powtoon sebagai jenis media pembelajaran Audio-visual yakni;
A.    Kekurangan
·         Ketergantungan pada ketersedian dukungan sarana teknologi
·         Harus disesuaikan dengan system dan kondisi yang ada
·         Mengurangi kreativitas dan invasi dari jenis media pembelajaran lainnya
·         Membutuhkan dukungan SDM yang prefesional untuk mengoprasikannya
B.     Kelebihan
Interaktif
·         Mencakup segala aspek indera
·         Penggunaannya praktis
·         Kolaboratif
·         Dapat digunakan dalam kelompo besar
·         Lebih variatif
·         Dapat memberikan feedback
·         Memotivasi
2.4  Penerapan Media Pembelajaran Powtoon pada Aspek Ketrampilan Menulis
Pada penerapan media Powtoon tidak jauh beda dengan media Power Point untuk mempresentasikan suatu bahan ajar akan tetapi Powtoon lebih menarik karena banyak pilihan animasi. Kali ini di terapkan direncana pelaksanaan pengaajran dengan aspek  keterampilan menulis SK dan KD mampu menulis jenis puisi lama.















BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan




2 komentar:

  1. Main sabung ayam cuma di BOLAVITA paling nyaman
    judi sabung ayam dengan presentase kemenangan tertinggi
    Untuk info lebih lanjut bisa melalui:
    whatup : 08122222995
    BBM: D8C363CA
    Wechat : Bolavita.
    Line : Cs_bolavita.
    BBM: D8C363CA

    BalasHapus
  2. Kak maaf untuk materi powtoonnya dappat dari mana?

    BalasHapus